“Calon jamaah tertunda keberangkatannya. Karena stiker visa umrah yang dikeluarkan pemerintah Arab Saudi masih belum dikirimkan ke Indonesia,” ujar Amaludin Wahab, Ketua DPD Asosiasi muslim penyelenggara haji dan umroh Republik Indonesia (Amphuri) Jawa Timur kepada wartawan di Surabaya, Senin (4/4/2016).
Ia menerangkan, pihaknya mendapatkan informasi pada Kamis lalu bahwa, stiker visa umrah yang dikeluarkan pemerintah Arab Saudi belum dikirim ke Kedutaan Besar Arab Saudi. Alasannya, kehabisan stock stiker umrah. Ternyata pada Jumat (1/4/2016) banyak stiker visa yang tidak dikeluarkan.
Pihaknya mendapatkan informasi bahwa, stiker visa umrah akan dikeluarkan pada Senin (4/4/2016) ini. Lagi-lagi, saat dicroscek juga belum dikeluarkan pihak kedubes.
“Informasi yang kami terima, stiker visa umrah akan dikirim ke Indonesia pada Rabu (6/4/2016) besok. Jamaah besok diberangkatkan pada Kamis-nya,” ujarnya.
“Mudah-mudahan stiker visa umrah benar-benar terkirim, sehingga jamaah bisa menjalankan ibadah umrah,” jelasnya sambil menambahkan, tidak hanya calon jamaah umrah dari Jawa Timur yang tertunda keberangkatannya.
Jika dihitung sampai Selasa besok, maka ada sekitar 8 ribu lebih jamaah yang tertunda keberangkatannya.
Fauzi Mahendra, Sekretaris DPD Amphuri Jawa Timur menambahkan, jamaah asal Jawa TimurĀ yang tertunda keberangkatan mencapai sekitar 2.800 orang. Mereka yang diberangkatkan dari Bandara Juanda sekitar 1.700 orang. Sisanya penerbangan melalui Jakarta.
Katanya, pengurus pusat Amphuri sudah melaporkan kejadian yang dialami calon jamaah umrah ke Kementerian Agama RI.
“Jangan sampai jamaah yang tertunda keberangkatannya dan sudah terlanjur di bandara, dinilai menelantarkan. Kemenag harus memahami kendala ini berasal dari Kedutaan Besar Arab Saudi,” kata Fauzi.
Pihaknya juga meminta kementerian agama ikut menyampaikan ke Kementerian Perhubungan, agar penyelenggara umrah tidak dikenakan pinalti (penghangusan tiket pesawat terbang) dari maskapai penerbangan terkait tertundanya keberangkatan calon jamaah umrah.
“Kami berharap pihak airline memahami kendala yang terjadi saat ini. Airline jangan mengeluarkan pinalti, karena kesalahan bukan pada pihak kami, tapi dari Kedubes Arab Saudi,” jelasnya.
Ia menambahkan, bagi travel penyelenggara umrah yang memiliki SK surat keputusan dari Kemenag, pasti bertanggungjawab ke calon jamaah.
Bagi yang sudah terlanjur berangkat ke bandara, maka akan diinapkan di hotel terdekat bandara.
“Saya yakin, (travel penyelenggara umrah) yang punya SK pasti bertanggungjawab dan menginapkan di hotel. Tapi kadang ada yang tidak mau pulang ke rumahnya karena sudah terlanjur berangkat. Nggak tahu yang tidak punya SK, bisa saja jamaahnya ditinggal pergi,” terangnya.
“Kalau yang berangkat besok dari Surabaya, kita minta untuk ditunda dulu. Kalau sudah mendapatkan kepastian dan visanya sudah terkirim, pasti berangkat,” tandasnya.
(roi/jor)
_______________________________